Kami adalah usaha yang berkembang untuk belajar matematika di Indonesia, melalui penelitian dan pendidikan. Dengan 59 anggota fakultas, program kami melatih 715 siswa, di Program Sarjana Matematika, Program Magister Matematika, Program Magister Ilmu Aktuaria, Program Magister Matematika untuk Mengajar, dan Program Doktor Matematika. Untuk bekal penelitian, anggota fakultas dibagi menjadi beberapa divisi penelitian, yaitu RD Aljabar, RD Analisis dan Geometri, RD Matematika Kombinatorial, RD Matematika Industri dan Keuangan, dan RD Statistika.

Rumah baru kami sejak Oktober 2015 berada di lantai 4 dan 5 Gedung Center for Advanced Sciences (CAS) di bagian timur laut kampus Ganesha Institut Teknologi Bandung. Kantor administrasi dan kantor anggota fakultas terletak di lantai 4, sedangkan ruang santai fakultas, perpustakaan, laboratorium komputer, kantor mahasiswa doktoral, dan area studi berada di lantai 5.

Kami percaya bahwa kualitas pendidikan tidak hanya bergantung pada kelas formal, tetapi sebagian besar, pada seluruh interaksi yang hidup antara siswa, anggota fakultas, atau komunitas akademik pada umumnya. Di sini, di Matematika ITB, kami berupaya untuk menyediakan lingkungan tersebut.

BERITA

See All
course
  • 26-07-2023

Proyeksi Pembangunan Permukiman Berkelanjutan di Indonesia pada Webinar SAPPK ITB

BANDUNG, itb.ac.id – Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB menggelar webinar bertajuk “Riset, Teknologi, dan Kebijakan Pembangunan Permukiman Berkelanjutan di Indonesia Menuju Indonesia Emas 2045.” Webinar ini diselenggarakan melalui Zoom Meeting pada Kamis (20/07/2023).

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Ir. Diana Kusumastuti, M.T., hadir sebagai salah satu narasumber webinar. Ir. Diana membawakan materi berjudul "Kebijakan dan Strategi Pemerintah untuk Pembangunan Permukiman Berkelanjutan di Indonesia."

Dalam presentasinya, Ir. Diana menguraikan beberapa tantangan dalam pembangunan permukiman di Indonesia, seperti keterbatasan akses air minum dan sanitasi, pertumbuhan urbanisasi yang cepat, dan kerentanan terhadap perubahan iklim. Beliau juga menyoroti perlunya inklusivitas dalam pembangunan, sehingga infrastruktur bisa dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat.

Menyongsong visi Indonesia Emas pada tahun 2045, Ir. Diana menjelaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan akademisi menjadi pondasi kokoh dalam mencapai pembangunan permukiman yang berkelanjutan.

“Pemerintah berperan sebagai regulator dan pengambil kebijakan, sementara akademisi memberikan pengetahuan, pengalaman, dan inovasi melalui studi kasus dan penelitian,” ujarnya.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Kementerian PUPR menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk menyelenggarakan program magister super spesialis dalam bidang pembangunan infrastruktur. Selain itu, program KKN tematik melibatkan mahasiswa dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat di berbagai daerah.

Ir. Diana juga mengungkapkan bahwa Kementerian PUPR terus mengembangkan inovasi teknologi dalam pembangunan permukiman. Beberapa inovasi tersebut termasuk pengolahan sampah yang terpadu, pengembangan rumah susun dengan pracetak modular, dan beton teknologi untuk rumah instan sehat.

“Semua ini bertujuan untuk mendukung pembangunan permukiman yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” jelasnya.

Beliau pun menekankan pentingnya sinergi antara Kementerian PUPR dan perguruan tinggi, terutama dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi. Ia berharap webinar ini dapat menghasilkan gagasan dan pokok pemikiran yang bermanfaat dalam mewujudkan permukiman yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas pada tahun 2045.

Ir. Diana pun berharap semakin adanya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, masyarakat swasta, dan media dapat terus terjalin dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
course
  • 26-07-2023

ITB Dukung Keamanan Informasi Melalui Pembentukan CSIRT Perguruan Tinggi

BANDUNG, itb.ac.id—Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berkembang sangat cepat dan dinamis mengikuti kebutuhan para penggunanya. Seiring perkembangan tersebut, kerentanan serangan siber pun semakin meningkat. Diperlukan adanya CSIRT (Computer Security Incident Response Team) yang bertugas mendeteksi dan menangani insiden siber secara tepat dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efektif.

CSIRT merupakan bentuk dukungan satuan kerja Kemendikbudristek dan Perguruan Tinggi terhadap EduCSIRT (Education Computer Security Incident Response Team) dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai koordinator dan kolaborator layanan keamanan siber pada sektor pemerintahan khususnya sektor pendidikan baik internal maupun eksternal, mengidentifikasi kerentanan keamanan secara menyeluruh, meningkatkan respons aspek keamanan kepada seluruh satuan unit kerja Kemendikbudristek, dan meningkatkan mutu layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendidikan dan kebudayaan dari ancaman siber.

Pada acara Koordinasi Pembentukan CSIRT Perguruan Tinggi yang dilaksanakan di Labtek 1 Kampus ITB Ganesha, ITB bersama 9 Perguruan Tinggi lainnya berkomitmen membentuk CSIRT di masing-masing kampus dengan harapan dapat mendeteksi insiden dan security events dengan cepat dan secara akurat menyampaikan informasi kepada organisasi, dokumentasi dan berbagi pengetahuan dalam penanganan insiden, serta meningkatkan kualitas keamanan untuk mencegah terulangnya insiden. Kepala Pusdatin, Muhammad Hasan Chabibie mengatakan bahwa sudah dilakukan sosialisasi di beberapa lokasi (selain di Bandung ini) mengingat Pembentukan CSIRT ini penting untuk dilakukan.

Daftar Perguruan Tinggi yang diundang pada acara di Bandung adalah sebagai berikut:

1 Institut Teknologi Bandung
2 Politeknik Negeri Bandung
3 Universitas Pendidikan Indonesia
4 Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
5 Politeknik Manufaktur Bandung
6 Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung
7 Universitas islam Negeri Sunan Gunung Djati
8 Universitas Kristen Maranatha
9 Universitas Islam Bandung
10 Universitas Komputer Indonesia

Menurut Direktur Teknologi Informasi ITB, Mugi Sugianto mengatakan keamanan data dan informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi semua institusi baik private ataupun public. Apalagi PTN yang memiliki komunitas dengan tingkat pendidikan yang cukup baik agar bisa menjadi contoh yang baik pula dalam mengimplementasikan IT security di lingkungannya. Diperlukan arahan dari Pusdatin Kemendikbudristek terkait framework cyber security yang baku sehingga bisa diimplementasikan dengan mudah oleh Perguruan Tinggi termasuk teknologi tepat guna apa yang bisa diterapkan.

Selain itu, berdasarkan Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber, ITB sendiri telah melakukan upaya pengamanan teknologi informasi dengan memasang perangkat firewall, menerapkan Single Sign On (SSO), mengaktifkan Multifactor Authentication (MFA) serta melakukan penetration test pada aplikasi dan server internal secara berkala.

Mugi juga menekankan pentingnya awareness cyber security dari semua civitas akademika dan tenaga kependidikan terutama manajemen Perguruan Tinggi untuk mendukung implementasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) di lingkungan Perguruan Tinggi, selaras dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Nomor 11 Tahun 2022 yang mengatur tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Karena segala upaya pengamanan informasi tidak akan optimal terwujud tanpa adanya keterlibatan semua pihak, baik pada tingkatan personal maupun organisasi.

Baca Selengkapnya
course
  • 26-07-2023

Luminous : One Step Solution Untuk Kesehatan Kulit Hasil Kreasi Mahasiswa dan UI

BANDUNG, itb.ac.id—Prestasi membanggakan berhasil diraih oleh Tim Upside Down dalam ajang Paragon Hackathon 2022. Celine Caroline (Sains dan Teknologi Farmasi 2020), Naqisya Arifani (Matematika 2020), dan Jessica Safira (dari Univ. Indonesia), berhasil merebut sebagai juara 2.

Paragon Hackathon diselenggarakan pada 13 Juni–21 Agustus 2022. Kompetisi pemrograman ini mempertandingkan pengembangan perangkat lunak. Luminous merupakan gagasan yang dilahirkan karena adanya tren 10 step skincare yang sedang marak di kalangan wanita Indonesia. Produk ini dapat digunakan untuk semua kalangan, tetapi target utama mereka adalah perempuan pelajar, mahasiswa, dan yang sedang bekerja.

“Perawatan kulit merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk para wanita dari umur remaja sampai dewasa. Namun, dengan padatnya aktivitas dan juga waktu yang terbatas, banyak wanita merasa tidak sempat untuk menggunakan skincare secara rutin. Selain itu, banyak juga wanita Indonesia yang merasa kesulitan dalam memilih skincare yang tepat, bahkan banyak juga yang mengalami ketidakcocokan pada skincare yang telah digunakan sehingga dapat merusak kulit wajah,” terang Celine.

Ia menjelaskan, bahwa Luminous merupakan 4 in beauty device yang dapat mengeluarkan 4 jenis skincare secara bertahap, yakni toner, essence, serum, dan moisturizer. Sebelum menggunakan Luminous, pengguna dianjurkan untuk mendeteksi kondisi kulit dengan AI yang terdapat pada aplikasi Luminous.

“Hasil dari analisis tipe dan kondisi kulit ini akan membantu pengguna mendapatkan rekomendasi skincare yang sesuai dengan profil wajahnya. Skincare yang digunakan dapat dipastikan kecocokan dan kompatibilitasnya, serta pengguna juga dapat melihat progress hasil penggunaan skincare yang digunakan pada fitur Skin Diary,” jelasnya.

Sejak tahap pertama, yaitu pengajuan ide proyek bergulir, terdapat 144 tim yang berpartisipasi. 10 tim terbaik akhirnya berkompetisi di babak final. Naqi menuturkan di babak final mereka mengikuti beberapa agenda, yakni Meet Up Day, Training Session, Mentoring Day, Hack Day, Demo Day, dan Awarding Night dalam kurun waktu 1 minggu.

“Saat Mentoring Day, kami diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan mentor yang sudah mumpuni di bidang produk dan software development. Saat Hack Day, kami dan tim finalis lainnya melakukan realisasi produk yang telah diinisiasi. Selain itu, kami membuat PPT untuk pitching serta video TVC. Saat Demo Day, kami mempresentasikan hasil kerja kami secara langsung kepada juri selama 15 menit,” ungkap Naqi.

Ini adalah kali pertama ketiganya mengikuti hackathon. Saat H-1 pendaftaran akan ditutup, mereka baru mendaftarkan diri. Meskipun masih minim persiapan, Tim Upside Down langsung menggodok ide bersama dan melakukan riset mengenai masalah yang akan diangkat. Dalam kurun waktu 32 jam, mereka berhasil menciptakan aplikasinya menggunakan JavaScript.

Menurut Celine, kuncinya adalah tidak takut mencoba. “Berkompetisi, apapun jenis lombanya, akan menambah pengalaman sekaligus bisa mencicipi learning by doing. Akan ada banyak pengalaman dan pengetahuan baru yang didapat. Untuk hasilnya adalah bonus, yang utama kita sudah semaksimal mungkin untuk mengerjakan lombanya.”

Baca Selengkapnya

ACARA

See All
course
  • 30-05-2023 - 01-06-2023

Lomba Kalkulus 1

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Baca Selengkapnya
course
  • 29-05-2023 - 30-05-2023

Lomba Aljabar

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Baca Selengkapnya
course
  • 29-05-2023 - 30-05-2023

Lomba Makan

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Baca Selengkapnya
course
  • 04-04-2023 - 07-04-2023

Event BUKBER

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Baca Selengkapnya